Star Prog : Ideologi Ngopi Ala Kulon Progo
6 Januari 2019 Berita
Sebagai daerah dengan kondisi geografis yang terdapat dataran tinggi, Kulonprogo sudah cukup lama mampu menghasilkan kopi sendiri. Baru-baru ini, kopi dari Pegunungan Menoreh tersebut dibranding sebagai kopi asli Kulonprogo dengan nama Star Prog.
Kulonprogo berani mem-branding lantaran kopi asli daerah tersebut memiliki cita rasa khas. Kopi "Star Prog" mengandung rasa rempah-rempah sehingga lebih sedap dan nikmat. Keunikan ini diperoleh lantaran lahan kopi Kulonprogo berdampingan dengan lahan cengkeh.
Akar pohon kopi menyatu dengan pohon cengkeh, sehingga ada rasa rempah-rempahnya seperti jamu.
Saat ini, Kopi Star Prog ditawarkan dalam dua jenis yakni robusta dan arabica. Padahal sebenarnya, ada satu jenis kopi lagi yang dimiliki Kulonprogo yakni kopi lanang, namun belum diracik dan disajikan kepada khalayak.
Star Prog dikelola oleh kelompok dan sudah ada kerjasama antara petani, pengolah, peracik, pengepul dan kelompok pengelola dalam memproduksi dan memasarkan Star Prog. Kedepannya akan terbentuk koperasi sebagai pengelola kopi Star Prog Selama ini Star Prog juga sudah dipasarkan melalui Tomira dan toko-toko yang ada di Kulonprogo. Memang belum ke luar daerah karena masih fokus pemasaran lokal terlebih dahulu.
Terkait branding kopi dari Perbukitan Menoreh dengan nama Star Prog, hal ini dilakukan agar kopi Kulonprogo memiliki nilai dan kekuatan di pasaran. Langkah serupa pernah dilakukan Pemkab dalam mem-branding batik khas Kulonprogo yakni geblek renteng, berupa motif yang menyerupai bentuk geblek sebagai makanan khas Kulonprogo. Diharapkan, setelah ini Star Prog akan terkenal menjadi kopi asli dari Kulonprogo.
Harapan serupa pernah disampaikan Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo. Orang nomor satu di Kulonprogo ini bermimpi, Kopi Star Prog bisa berada di Bandara NYIA sebagai tempat ngopi para pengguna pesawat di bandara internasional Kulonprogo tersebut.
"Jadi kalau di bandara lain ada Star Buck, kita punya Star Prog," tukasnya.